Minggu, 14 Desember 2014

Insomnia



Insomnia merupakan gejala kelainan tidur yang membuat orang sulit untuk tidur. Insomnia biasanya disebabkan karena adanya suatu penyakit atau permasalahan yang berhubungan dengan psikologis. Maka dari itu, bantuan psikologis atau medis sangat diperlukan untuk mengatasinya. Terapi kognitif adalah salah satu terapi psikologis yang dinilai cukup efektif untuk mengatasi insomnia. Terapi tersebut mengajak seseorang untuk memperbaiki kebiasaan tidur serta menghapuskan asumsi yang kontra-produktif tentang tidur.
Penderita insomnia banyak yang tergantung dengan obat tidur atau zat penenang untuk bisa tidur. Obat-obatan sedatif mempunyai potensi membuat orang mengalami ketergantungan psikologis berupa asumsi bahwa mereka tidak bisa tidur jika tidak mengonsumsi obat-obatan tersebut.

Diagnosa
Untuk mendiagnosis seseorang mengalami insomnia atau tidak, harus dilakukan penilaian terhadap beberapa hal, diantaranya adalah :
·         Pemakaian obat-obatan ataupun alkohol
·         Aktivitas fisik
·         Riwayat medis
·         Tingkatan stres psikis
·         Pola tidur penderita sakit jiwa

Penyebab Insomnia
Seperti yang diulas sebelumnya bahwa insomnia bukanlah sebuah penyakit, namun merupakan suatu gejala yang terjadi akibat berbagai sebab, seperti kelainan fisik, pemakaian obat-obatan tertentu, dan kelainan emosional. Insomnia sering dialami baik mereka yang masih muda ataupun sudah berusia lanjut. Insomnia seringkali terjadi bersamaan dengan gangguan emosional seperti depresi, ketakutan, kegelisahan, dan kecemasan. Adapula orang yang sulit tidur hanya karena otak dan badannya tidak lelah. Orang yang mengalami gangguan tidur kadang-kadang mengalami pola tidur yang terbalik. Saat waktunya tidur mereka malah tidak tidur, namun waktunya bangun mereka malah tidur. Hal ini bisa terjadi dikarenakan beberapa hal, yaitu :

  • Bekerja di malam hari. Jam kerja berubah-ubah.
  • Kerusakan pada otak (akibat stroke, Alzheimer)
  • Mengonsumsi alkohol
  • Efek samping obat
  • Jet lag
Gejala
Penderita insomnia biasanya sering terjaga dan sulit tidur di malam hari dan merasakan kelelahan sepanjang hari. Pada Insomnia psiko-fisiologis, seseorang biasanya mengalami perasaan tegang, khawatir, cemas, atau mengingat suatu masalah di masa lalu bahkan permasalahan yang belum terjadi di masa depan secara terus menerus. Sedangkan pada insomnia akut, pasien biasanya memikirkan suatu peristiwa seperti penyakit yang menyerang orang terdekat hingga peristiwa kematian. Hal-hal seperti ini bisa dihubungkan dengan terjadinya insomnia.

Pengobatan
Cara mengatasi insomnia tergantung dari penyebab dan beratnya insomnia. Kesulitan tidur yang dialami orang lanjut usia biasanya tidak membutuhkan pengobatan tertentu. Hal ini dikarenakan perubahan tidur yang dialami orang tua dinilai normal seiring bertambahnya usia. Namun bagi mereka yang menderita insomnia pada usia muda dan masih produktif, disarankan untuk rileks, santai, dan tenang beberapa jam sebelum tidur. Selain itu buatlah suasana senyaman mungkin di kamar tidur, tidak berisik ataupun cahaya yang redup. Apabila penyebabnya stres emosional, biasanya para pasien diberi obat pereda stres. Apabila penyebabnya depresi, biasanya diberikan obat anti-depresi.
Jika anda merasa kesulitan tidur, bisa jadi itu merupakan insomnia atau gangguan tidur lainnya. Untuk mengetahui kepastiannya, segeralah berkonsultasi kepada dokter agar dapat diketahui penyebab dan solusinya. Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar