Jumat, 12 Desember 2014

Kualitas Pendidikan di NTT Rendah






Sebanyak 44,63 persen dari 80.000 guru di NTT masih berijasah SMA
KUPANG – Hingga saat ini, kualitas pendidikan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih tergolong rendah dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia. Ini diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Sinun Petrus Manuk. 

"Kita akan terus merumuskan berbagai kebijakan untuk memperbaiki masalah pendidikan di NTT," kata Sinun, Minggu (4/5).
Ia menjelaskan, yang menjadi kendala utama kemerosotan kualitas pendidikan di NTT adalah kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga pendidik. Saat ini, 44,63 persen dari 80.000 guru di NTT masih berijasah SMA. Alhasil, transformasi pendidikan di NTT belum bisa dikatakan berkembang.

Kendala lainnya adalah penyerapan tenaga guru yang tidak berimbang antara daerah perkotaan dan pedesaan. Di daerah pedesaan, satu guru bisa mengajar lima kelas untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) karena kekurangan guru. Sementara, di daerah perkotaan, jumlah guru malah lebih banyak.
Walaupun demikian, pihaknya, kata Sinun, akan terus berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di NTT dengan cara menyekolahkan tenaga pendidik yang masih
berijasah SMA ke tingkat yang lebih tinggi. Juga terus berupaya memenuhi kekurangan tenaga guru di setiap daerah.

"Sehingga penerapan dan penyerapan ilmu di lapangan, bisa berjalan seimbang," kata dia.
Provinsi NTT termasuk daerah dengan tingkat kelulusan terendah Ujian Nasional tingkat SMA/MA/SMK Tahun Ajaran 2012/2013. Namun, Sinun optimistis hasil UN 2013-2014 ini akan menggembirakan atau lebih baik dari tahun silam.

Dan pada hasil UN tahun ini 2014 NTT tidak lagi berada pada posisi akhir, ada peningkatan yang tadinya dibawah sekarang naik level 3 angka dari bawah. itu terbukti dari lulusan smp/sma.

Sumber : Sinar Harapan

0 komentar:

Posting Komentar